Saturday, January 21, 2017

Odalan Sang Hyang Aji Saraswati Sekolah Lab Undiksha



ODALAN SANG HYANG AJI SARASWATI

SEKOLAH LABORATORIUM UNDIKSHA

Persiapan odalan menata banten di piasan

Banten caru di natar pura padmasana

Pemedek siswa-siswi dan guru berbaur

Pamuput karya Ida Jro Gde Drs. Gd Suwanda, M.Pd.

Ngaturang caru oleh Jro Mangku Drs. I Wyn Darta

Ngubeng caru di natar pura pahrayangan sekolah

Prosesi nunas wasuhpada ida betara

Audiens mendengarkan darmawacana

Jro Mangku Drs. I Wyn Darta ngandep banten piodal

Darmawacana Ketua Yayasan Prof.Dr.Pt Budiadnyana, M.Si.
Sekolah Lab Undiksha Sabtu, 21 Januari 2017. Perayaan hari turunnya ilmu pengetahuan (Piodalan Sang Hyang Aji Saraswati) dirayakan secara sederhana berupa sembahyang bersama di Sekolah Lab Undiksha Singaraja. Perayaan melibatkan semua jenjang di sekolah lab mulai dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA. Kegiatan dipusatkan di Pahrayangan Pura Padmasana Sekolah Lab. Perayaan dihadiri oleh semua stake holder sekolah mulai dari jajaran Yayasan, Direktur, Kepala Sekolah dan Wakil, Guru dan Pegawai serta anak-anak. Yang bertindak sebagai pamuput karya Ida  Jro Gde Drs. Gede Swanda, M.Pd. dibantu oleh Jro Mangku Drs. I Wayan Darta dan guru-guru lainnya. Dudonan acara persembahyangan mulai dari persiapan, mecaru, ngantinin daksina lingga, ngaturang piodalan, sembahyang bersama (puja tri sandya lan kramaning sembah), nunas wasupada ida betara, darmawacana saking Bapak Ketua Yayasan, parama shanti dan ngelungsur prasadam bersama di auditorium. Kegiatan berlangsung kurang lebih selama 2 jam dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 10.00 Wita.
Yang menarik dari kegiatan di atas adalah manakala Bapak Ketua Yayasan menyampaikan darmawacana dan memberi nasehat kepada para siswa yang hadir saat itu. Bahwa makna dari piodalan Sang Hyang Aji Saraswati tidak semata hanya berupa sembahyang semata, melainkan kita harus lebih mawas lagi bahwa pengetahuan diturunkan oleh sang pencipta (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) bertujuan untuk mengubah nasib diri kita ke arah yang lebih baik. Ini sesuai dengan motto sekolah kita yaitu prawerti ana gata dipa yang berarti bahwa belajar itu untuk masa depan yang lebih cerah/baik. Bukan untuk mengupdate status di facebook. Bukan untuk menyombongkan diri. Bukan untuk melog-melog timpal atau sejenis lainnya. Orang bali dinasehatkan oleh leluhurnya dulu untuk tidak kadi aku, seperti dalam lagu bali sederhana “de ngaden awak bisa”. Pada kesempatan itu Beliau sempat menembangkan lagu de ngaden awak bisa, yang kurang lebih isinya sebagai berikut.
De ngaden awak bisa...
Depang anake ngadanin...
Gaginane buka nyampat...
Anak sai tumbuh luhuu...
Hilang luhu ebuk katah...
Yening ririh... nu liu peplajahan...
Setelah Ketua Yayasan selesai menembangkan lagu di atas sontak seluruh audiens bertepuk tangan. Menyatakan salut dan kagum atas nasehat yang disampaikan. Akhir darmawacana ditutup dengan parama shanti.

No comments:

Post a Comment