Saturday, March 25, 2017

Pembinaan tim kabupaten Lomba Adiwiyata SMP Lab Undiksha ke Provinsi



PEMBINAAN LOMBA ADIWIYATA TINGKAT PROVINSI BALI
OLEH TIM PEMBINA KABUPATEN BULELENG TERHADAP
SMP LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJA
Tim pembina kabupaten survey open stage dan kebun

Tim pembina kabupaten survey gudang sekolah

Tim kabupaten meninjau green house

Tim survey kantin ceria sekolah

Tim survey tong sampah sekolah

Rapat diskusi hasil pemantauan tim kabupaten

Situasi rapat hasil pemantauan tim kabupaten

Ibu Lidya bidang III (sapras) bertanya kepada tim

Pak Gd Sutanya mengajukan usulan ke tim kabupaten

Kasek menutup pertemuan pembinaan lomba adiwiyata
SMP Lab Undiksha Jum’at, 24 Maret 2017. Bertempat di ruang guru SMP Lab Undiksha Tim Pembina lomba adiwiyata Kabupaten Buleleng diterima oleh Kepala Sekolah bersama seluruh jajaran guru dan pegawai. Tim datang pukul 10.00 Wita dan langsung mengadakan survey keliling lingkungan sekolah SMP Lab Undiksha. Tim datang berlima terdiri dari Bapak Drs. Ciptayana Kabid Penataan dan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup selaku ketua tim, didampingi Ibu A.A. Mariati Kasi PPGL Dinas Lingkungan Hidup beserta satu staf Bapak Kadek Karismawan. Dari Disdikpora Kabupaten Buleleng hadir Ibu Ni Made Santrini, S.Sos. Kasi Sapras Bidang Pembinaan SMP didampingi satu staf Bapak Dalijan. Tempat-tempat yang disurvey adalah kebun sekolah baik di depan, tengah dan belakang. Kantin sekolah, WC, kamar mandi dan seluruh ruangan yang ada di SMP Lab Undiksha. Setelah berkeliling mengadakan survey lingkungan sekolah selanjutnya mengadakan pertemuan di ruang guru untuk melakukan dialog dan diskusi guna memberi masukan.
Dalam rapat/diskusi ada beberapa masukan tim yang dapat redaksi tuliskan, diantaranya;
·         Sesuai dengan buku panduan lomba jadual penilaian lomba dari tingkat provinsi mulai minggu ke I s/d IV April 2017.
·         Nilai yang dimiliki di aplikasi untuk tingkat kabupaten minimal 57, harus ditingkatkan menjadi 64 untuk nilai di tingkat provinsi, jadi sekolah harus meningkatkan lagi 7 poin.
·         Ada beberapa yang mungkin bisa ditingkatkan poinnya seperti kantin sekolah, ruang kelas, kebersihan sekolah dan sapras lainnya.
·         Proses lomba adiwiyata ke tingkat provinsi kalau dulu dengan sistem tunjuk tanpa ada pembinaan yang berarti, tapi sejak tiga tahun terakhir pembinaannya jelas terprogram. Untuk pembinaan tahun ini Dinas Lingkungan Hidup mengalami sedikit kendala karena berpisah badannya dengan Dinas kebersihan dan pertamanan. Jadi semua harus serba baru, data harus dicari sendiri. Untuk lomba adiwiyata terus berlanjut sifatnya, jika lolos di tingkat provinsi lanjut ke tingkat nasional, jika telah lolos ditingkat nasional ditingkatkan ke tingkat adiwiyata mandiri.
·         Masalah keperluan kompos, tong sampah dan biopori Dinas Lingkungan Hidup banyak punya. Untuk proses pencariannya harus melalui proses pengajuan surat dan proposal, sebagai dasar pengeluaran barang.
·         Sekolah perlu punya yel adiwiyata dan dapat digunakan dalam proses penyambutan tim penilai adiwiyata tingkat provinsi.
·         Sekolah jangan banyak mengeluarkan dana karena lomba ini didasari atas kesadaran sendiri peduli lingkungan.
·         Dinas memiliki quota biopori sebanyak 51 biopori dan dapat dimohon melalui mengajukan permohonan, nanti pihak ketiga yang menggarapnya.
·         Penanganan sampah plastik harus diwadahi dan dijual dengan bekerjasama dengan pihak bank sampah. Harga perkilo sampah plastik adalah Rp. 1.500,00.
·         Adakan rapat dengan Yayasan Sekolah dan minta dukungan serta berkoordinasi baik menggunakan kantin sekolah.
·         Kamar mandi dan WC belum terpisah antara anak laki dengan perempuan, untuk ke depannya sebaiknya terpisah.
Tanggapan kasek terkait dengan masukan yang diberikan, bahwasannya sekolah sudah melakukan kerjasama dan membuat MOU dengan pihak bank sampah namun terkendala jumlah yang sedikit dan jarang diambil, akhirnya diambil ahli oleh pesuruh sendiri menjual ke pihak pengepul. Sekolah juga sudah membuat MOU dengan pengelola sampah plastik Manik Bumi, namun kegiatannya berupa memberi workshop kepada siswa-siswi membuat karya kerajinan tangan menggunakan sampah plastik.
Beberapa tim adiwiyata sekolah mengajukan pertanyaan kepada tim pembina kabupaten, diantaranya. Bapak Made Resika memohon agar tim berkenan untuk melihat administrasi yang telah disiapkan dan berkenan juga memberi masukan. Ibu Made Dwi Lidyastuti menanyakan bagaimana melibatkan pihak orang tua dan komete, apa boleh berupa kegiatan seperti sosialisasi ketrampilan, bantuan berupa barang atau berupa tanaman? Bapak Gede Sutanya memohon agar pihak Dinas berkenan memberi pelatihan dan memberi bantuan peralatan komposter, sehingga anak-anak dapat pengetahuan dan ketrampilan membuat kompos.
Tanggapan dari pihak tim pembina kabupaten, selain administrasi aplikasi dan hardcopy untuk menopang semua kegiatan lomba adiwiyata foto-foto juga perlu disiapkan sebagai bentuk bukti terselenggaranya suatu kegiatan. Sebenarnya ada satu orang tim lagi seharusnya ikut hadir dalam pembinaan, beliau khusus menangani bidang administrasi karena ada acara yang tidak bisa ditinggalkan terpaksa beliau absen, nanti beliau akan datang sendiri ke sekolah. Ibu A.A. Mariati menanggapi pertanyaan dari Ibu Lidya, semua bentuk bantuan dari pihak komete dan orang tua bisa diterima atas dasar sukarela dan tidak mengikat. Perihal bantuan diklat membuat kompos dan alat komposter bisa diajukan kepada Dinas Lingkungan Hidup berupa surat permohonan. Pihak Dinas lingkungan hidup sudah sering melatih warga desa yang sadar lingkungan dan membiayai 4 orang warga untuk ikut diklat ke tingkat provinsi. Untuk  alat komposter jumlah alatnya terbatas yang paling memungkinkan adalah statusnya meminjam dulu sehingga semua sekolah yang ikut lomba adiwiyata bisa menggunakan. Ketua tim pembina juga menjelaskan tentang fungsi dari biopori. Biopori berfungsi selain sebagai penyerap air hujan yang berlebihan juga berfungsi sebagai pembuat kompos. Semua sampah organik dapat dimasukan ke dalam biopori. Nanti setiap tiga bulan dipanen komposnya dan dapat digunakan untuk memupuk tanaman di kebun.
Kegiatan pembinaan dan diskusi diakhiri pukul 12.00 oleh kepala sekolah dengan mengucapkan parama shanti.

Sunday, March 19, 2017

Rapat Koordinasi Persiapan menghadapi pembinaan dari Tim Kabupaten Lomba Adiwiyata SMP Lab Undiksha



RAPAT KOORDINASI PERSIAPAN PEMBINAAN KABUPATEN
LOMBA ADHIWIYATA KE TINGKAT PROVINSI BALI
SMP LABORATORIUM UNDIKSHA SINGARAJA

Suasana rapat koordinasi persiapan lomba adiwiyata

Kasek memimpin rapat koordinasi lomba adiwiyata
SMP Lab Undiksha Sabtu 18 Maret 2017 di ruang guru, Bapak Kepala SMP Lab Undiksha Singaraja I Made Suantara, S.Pd. mengajak rapat para staf guru dan pegawai untuk mempersiapkan menghadapi pembinaan kabupaten dalam rangka lomba ke tingkat provinsi pada tanggal 24 Maret 2017. Sebelum ke rapat inti Bapak kepala sekolah menyampaikan beberapa informasi, diantara;
1.       Untuk tahun pelajaran 2016/2017 SMP Lab Undiksha sudah pasti ikut kurikulum 2013 dan dimulai dari kelas VII. Pada tanggal 21 Maret 2017 daftar guru yang akan mengikuti pelatihan kurikulum 2013 akan dikirim.
2.       Untuk 6 bulan ke depan SMP Lab Undiksha diminta oleh pihak yayasan untuk memperbarui RKASnya karena mulai tahun 2018 yayasan akan menyusun RKAS memakai sistem tahun anggaran dan bukan tahun pelajaran. Biaya yang diplot/dikuota untuk SMP sebesar 72 juta.
3.       Untuk mempermudah pembagian pemeliharaan kebun Kasek mengatur sebagai berikut. Putu Purnawan diminta memelihara kebun di belakang sekolah sisi timur dan green house. Nyoman Mendra diminta memelihara kebun di dalam gedung sekolah dan Putu Adhi diminta memelihara kebun dibelakang sekolah sisi utara dan depan sekolah/sisi barat. Disamping itu juga mereka bertugas sebagai klinning servis di 3 level gedung sekolah.
4.       Persiapan penerimaan mahasiswa Namyang Singapura. Mereka akan datang ke SMP Lab Undiksha pada bulan April dan akan mengadakan pameran di auditorium sekolah, namun sayang pelaksanaannya bertepatan saat hari libur Galungan. Untuk itu kepada Bapak Pande Made Dedi Metrawan, S.Pd. diminta untuk mengkoordinasikan kegiatan itu agar tidak bertepatan dengan hari libur.
5.       Persiapan UNBK dan UTS tinggal jalan sesuai dengan jadwal karena naskah soal sudah dicetak, dicopy dan dipak sesuai dengan kelas dan mata pelajaran.
Proses rapat koordinasi persiapan pembinaan dari kabupaten untuk lomba adhiwiyata ke tingkat provinsi dipandu oleh Bapak Wakasek I Putu Kusuma Wardana,S.Pd. Beliau menyampaikan bahwa progress persiapan menghadapi lomba adhiwiyata sekolah cukup baik, teman-teman guru dan pegawai sudah bekerja bau-membau. Namun beberapa hal masih belum dikerjakan diantaranya membuat lubang biopori, sebenarnya sudah pernah dikerjakan, tapi karena ada proses penataan ulang kebun sekolah bekas lubang biopori yang dibuat tertutup lagi. Alat pembuat lubang biopori sudah dipinjam dari jurusan Geografi Undiksha. Permasalahan bak sampah dengan 3 warna sudah disiapkan tinggal dipasang menjelang adanya pembinaan. Pembinaan sudah dikonfirmasikan akan dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2017 pukul 08.00 Wita sampai dengan selesai. Secara fisik dan administratif kita telah mampu memenuhi nilai standar minimal 57. Nanti setelah pembinaan kabupaten kita minta usul dan pendapat dari tim pembina kabupaten hal-hal mana yang bisa ditingkatkan sehingga bisa mencapai nilai minimal 64. Penilaian adiwiyata akan terus berlanjut dari tahun ke tahun terlepas dapat atau tidak juara, karena itu sudah menjadi program pemerintah. Tim yang datang dari kabupaten berlima orang. Sementara penilaian ke tingkat provinsi dilaksanakan pada bulan April 2017. Pot besar yang akan dipasang di depan sekolah belum, itu diminta kepada Ibu Lidyastuti agar diupayakan segera proses pengadaannya. Begitu Bapak Wakasek menyampaikan laporan secara singkat kepada audiens rapat sebelum meminta laporan dari masing-masing koordinator bidang.
Laporan dari bidang I disampaikan oleh Bapak Made Sukardi, S.Pd., hampir semua kegiatan sudah dikerjakan. Hardcopy dan sofcopy sudah distor kepada Made Mahendra selaku tim sekretariat pembuat laporan. Harapan beliau kepada wali kelas agar segera mengganti visi dan misi di kelas dengan visi dan misi yang baru, karena materi visi dan misi telah dibagikan kepada masing-masing wali kelas. Waktu senggang setelah kegiatan UTS dan pemantapan diharapkan kepada para guru agar menyampaikan visi dan misi sekolah agar dengan segera bisa diingat dan dipahami oleh siswa.
Laporan bidang I ini ditanggapi ketua tim lomba Bapak Putu Kusuma Wardana, M.Pd. dengan menambah himbauan agar para siswa dibiasakan membawa minuman isi ulang dari rumah dan berbelanja makanan yang dibungkus dari daun untuk mengurangi produksi sampah plastik.
Laporan bidang II disampaikan oleh Bapak Drs. Made Resika, M.Pd., beliau memohon kepada panitia inti agar mengecek kelengkapan dari administrasi beberapa guru yang telah distor kepada panitia induk, karena ada keraguan dari beberapa guru seperti Bapak Romeli dan guru olahraga Bapak Gede Yasa apakah sudah menyetor administrasinya atau belum. Dari konfirmasi Bapak Made Mahendra disampaikan bahwa pokja pameran yang dipegang oleh Bapak Gede Sutanya, S.Pd. belum masuk. Laporan yang dikerjakan oleh Ibu Luh Sukeni belum lengkap fotonya. Termasuk Silabus, RPP dan KKM dari kedua orang guru (Bapak Romeli dan Gede Yasa) juga belum masuk. Ketua panitia berjanji untuk mengkomunikasi kepada yang bersangkutan.
Laporan bidang III disampaikan oleh Ibu Ni Made Dwi Lidyastuti, S.Pd. Laporan pembagian tugas dan pemeliharaan kebun dari siswa belum terkerjakan. Beliau menanyakan siapa yang harus mengerjakan. Tulisan green house belum terpasang. Kegiatan pengembangan diri terkait dengan peduli lingkungan hidup masih sangat minim, seharusnya 75% dari pengembangan diri yang ada. Perawatan taman/kebun sekolah oleh masing-masing kelas belum ada pembagian tugasnya. Masalah hemat energi pembagian tugas untuk mematikan lampu belum ada.
Masalah hemat energi ditanggapi oleh Kasek, bahwasannya beliau sudah meminta kepada Bapak Budiman untuk mengecek semua lampu yang telah mati. Langsung diberi masukan data oleh Bapak Budiman, bahwa jumlah lampu kecil yang mati 86 buah sementara lampu besar ada 10 buah. Tentu itu anggarannya besar beliau meminta untuk mengganti lampu-lampu yang strategis posisinya agar diupayakan segera diganti.
Laporan bidang IV disampaikan oleh Ibu Si Luh Komang Purniati, S.Pd. Beliau mengeluhkan sulitnya siswa diajak menjaga kebersihan dan tertib membuang sampah. Beliau menanyakan apakah tidak mungkin siswa diajak untuk melakukan pembersihan sesaat menjelang ada pembinaan. Kegiatan jedah semester setelah UTS dan pemantapan siswa diajak pembersihan umum. Kesiapan dibidang IV secara umum sudah siap. Laporan bidang IV ditanggapi oleh kasek. Beliau menyampaikan POS sebelum mengajar di kelas ala Bapak Direktur, POS mengajar seorang guru sebelum dan akan mengakhiri pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut. Cek kerapian siswa, cek kebersihan kelas sebelum memulai pembelajaran. Mengakhiri pembelajaran kembali diadakan pengecekan terhadap kerapian dan kebersihan kelas dan individu siswa.