Friday, December 29, 2017

RAMAH TAMAH SEKOLAH LAB UNDIKSHA MENYAMBUT TAHUN BARU 2018

Bapak Direktur menyampaikan laporan
          Sekolah Lab Undiksha Singaraja Jum’at, 29 Desember 2017. Kegiatan ramah tamah menyambut tahun baru 2018 diselenggarakan di gedung Auditorium Sekolah Lab Undiksha dari pukul 11.00 sampai dengan 13.00 Wita. Sebagai pewarah Ibu Ni Wayan Sumiasih, S.Pd. guru SMA Lab Undiksha. Di awal acara beliau mengajak audiens untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, selanjutnya berdoa bersama. Peserta yang hadir saat itu seluruh Pengurus Yayasan, Direktur, semua staf pimpinan dari jenjang PAUD, SD, SMP dan SMA Lab Undiksha, serta seluruh karyawan, kecuali yang sakit. Kekompakan, rasa kebersamaan dan kekeluargaan terasa kental saat itu.
         Bapak Direktur sebagai penanggung jawab akademis melaporkan progres keberadaan Sekolah Lab Undiksha dan tantangan ke depan yang akan dihadapi. Ada beberapa tantangan dan kemajuan yang dilaporkan Direktur yang dapat kami tangkap.
       Sekolah Laboratorium Undiksha Singaraja sejak tahun ajaran baru kemarin 2017-2018 telah menerapkan kurikulum nasional plus (bilingual) untuk beberapa mata pelajaran sebagai icon atau maskot andalan yang dapat meningkatkan daya pikat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke Sekolah Lab Undiksha Singaraja. Yayasan Sekolah Lab Undiksha Singaraja dalam menunjang pembelajaran kurikulum plus telah mampu melengkapi fasilitas kelas yang berstandar internasional (pembelajaran berbasis IT dan ruang ber AC). Yayasan, Direktur Staf Pimpinan dan beberapa guru yang ditunjuk di semua jenjang pada hari Kamis, 14 Desember 2017 di Bedugul telah rampung menyelesaikan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk tahun anggaran 2018 dan rancangan tahun 2019 sebagai bentuk transfaransi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan sekolah kepada steak holder. Saat itu Bapak Rektor beserta staf diundang dan ikut hadir serta berkenan membuka kegiatan workshop penyusunan RAPBS Yayasan tahun 2018 dan 2019. Untuk mempermudah acces masuk ke Sekolah Lab Undiksha Singaraja Yayasan memperlebar jalan sehingga mobil pengantar siswa dan menjemput siswa bisa lancar.
        Tantangan yang masih dirasakan oleh Sekolah Lab Undiksha adalah rendahnya input siswa yang masuk ke Sekolah Lab Undiksha Singaraja. Dan menjadikan Sekolah Lab Undiksha sebagai sekolah pilihan kedua. Jumlah siswa yang mendaftar dan dapat diterima di Sekolah Lab Undiksha Singaraja menurun dua tahun terakhir. Sekolah negeri yang ada di Singaraja jumlahnya bertambah seperti SMP Negeri 8 dan SMA Taruna Nusantara dan semuanya gratis, sementara Sekolah Lab Undiksha Singaraja menaikan SPPnya. Insiden yang terjadi menimpa siswa SD jatuh dan bibirnya pecah, dan harus dioperasi seperti bibir sumbing. Orang tua siswa yang bersangkutan mengancam mau menuntut pihak sekolah dan yayasan. Syukur sudah diselesaikan secara damai dan kekeluargaan. Insiden siswa kelas 1 SD yang terbakar waktu persembahyangan tilem, beritanya sudah masuk ke media masa Nusra dan jika tidak diselesaikan dalam waktu tiga hari orang tua akan membawa ke ranah hukum. Berkat negosiasi yang dilakukan pihak yayasan dan direktur permasalahan tersebut tidak berlanjut ke ranah hukum. Namun dibalik itu kridibilitas Sekolah Lab Undiksha tentunya menurun karena di mata masyarakat Sekolah Lab Undiksha dipandang kurang memberi pelayanan terhadap custumernya.
Berdasarkan masalah itu Bapak Direktur mengajak kepada semua steak holder sekolah agar bekerja lebih mengedepankan profesionalisme. Disisi lain Bapak Direktur sangat bangga terhadap modal yang kita miliki. Modal komitmen dan kebersamaan serta koordinasi yang baik dalam menghadapi dan memecahkan masalah sekolah. Yang perlu dilakukan ke depan adalah memantapkan pelaksanaan kurikulum nasional plus. Tunjukkan prestasi pada bidang yang kita kuat dan berpeluang berprestasi, sehingga bisa meningkatkan pamor sekolah lab di mata masyarakat. Kita tingkatkan pengembangan pendidikan karakter sehingga sampai ke tingkat nasional bahkan bila perlu sampai ke tingkat internasional.
       Untuk meningkatkan sumber daya manusia Bapak Direktur dibantu panitia (Pengurus Yayasan) melakukan monitoring dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru-guru dalam melayani siswa dibidang pembelajaran. Kegiatannya berupa kunjungan kelas dan melalui kuisioner yang diberikan kepada siswa. Ada 28 kompetensi yang diamati dan termatub kedalam 4 kompetensi guru yaitu 15 kompetensi pedagogik, 5 kompetensi kepribadian, 3 kompetensi sosial dan 5 kompetensi profesionalisme. Dimana kriterianya jika nilainya 90 – 100 katagori sangat baik, 70 – 89  katagori baik, 50 – 69 cukup dan dibawah 49 katagori kurang. Hasil monevnya dianalisis memperoleh rerata semua berkatagori baik, belum sangat baik. Tidak ada hasil monev terkatagori kurang.
Lebih rincinya Bapak Direktur memaparkan perolehan hasil monev dan analisisnya sebagai berikut. Untuk dijenjang PAUD ada 6 nilai kembar. Di jenjang SD hasil observasi semua sangat baik, lewat kuisioner tidak dilakukan karena siswa belum bisa menilai penampilan guru. Dijenjang SMP hasil observasi ada 12 orang berkatagori sangat baik yang lainnya baik. Ada bahkan memiliki nilai 95 a.n. Gede Sutanya, S.Pd., Gede Aksamayasa, S.Pd.Gr., dan Ni Wayan Sriati, S.Pd. Sementara hasil dari kuisioner semua guru terkatagori sangat baik. Yang memperoleh nilai 95 ada 3 orang a.n. I Made Suantara, S.Pd., Drs. Made Resika, M.Pd. dan Ni Made Dwi Lidyastuti, S.Pd. Sementara di jenjang SMA yang memiliki nilai sangat baik 1 orang atas nama Pak Putu Sridana, S.Pd. Di akhir sambutan Bapak Direktur memanggil guru-guru yang dimonev dan memperoleh nilai katagori sangat baik untuk diberikan piagam penghargaan.
       Sambutan Bapak Ketua Yayasan mengulas hal-hal; makna tahun anjing bumi (tahun 2018), bahwa yang akan sukses di tahun 2018 adalah orang yang memiliki komitmen, integritas dan kejujuran yang tinggi. Memantapkan pencapaian peserta didik yang ceria (cerdas, integritas dan adaptif). HUT Sekolah Lab Undiksha nanti minggu pertama bulan Januari 2018 dipakai ajang promosi sekolah. Mengevaluasi pelaksanaan kurikulum nasional plus. Mengulas tantangan ke depan Sekolah Lab Undiksha dimana tuntutan masyarakat terhadap layanan pendidikan yang semakin meningkat, masyarakat semakin kritis.
Yayasan berjanji kedepan pemberian penghargaan dan bonus akan didasarkan atas prestasi kerja guru yang memperoleh nilai berkatagori sangat baik, sehingga semua guru berupaya bisa memperoleh nilai sangat baik. Era sekarang adalah era tsunami informasi sehingga kita diharapkan bisa memilah dan memilih informasi yang benar sehingga terhindar dari berita hoak. Tantangan SMA adalah adanya SMA Taruna Nusantara, SMA Bali Mandara dan Sekolah Negeri yang bebas SPP. SMA harus memiliki terobosan tersendiri sehingga bisa melewati dan mengatasi tantangan tersebut. Bapak Yayasan mengulas masalah vitamin K (komitmen, kesadaran dan kemauan) sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan. Hal-hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan bagi guru. Prestasi yang membanggakan yang diperoleh SMP yaitu sebagai juara 1 perpustakaan terbaik dan sebagai sekolah adiwiyata tingkat Provinsi Bali. Mengulas guru pengganti jam bebas yang terjadi di masing-maising jenjang.

       Diakhir sesi masing-masing jenjang diberi kesempatan untuk menyampaikan kesan dan pesan untuk Yayasan dan Direktur. Dari jenjang PAUD diwakili Ibu Putu Juliati, jenjang SD diwakili oleh Wakil kepala sekolah Bapak Putu Susila. dan Jenjang SMP diwakili oleh Bapak Made Resika dan di jenjang SMA diwakili Bapak Kepala Sekolah. Semua masukan diterima baik oleh pihak yayasan melalui kesan dan tanggapan yang disampaikan oleh sekretaris yayasan Bapak Gede Artawan.

No comments:

Post a Comment