Direktur Sekolah Lab Undiksha, Dr. Ida Bagus Made Astawa, M.Si. menyampaikan dalam sambutannya, pendidikan karakter di Indonesia secara tegas telah dijabarkan bagian Program Nawacita dari pemerintah yang akan melakukan revolusi karakter bangsa sehingga melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menggalakkan penguatan pendidikan karakter di sekolah. “Penguatan pendidikan karakter ini tidak merubah struktur kurikulum, karena hanya disisipkan dalam kegiatan Intrakurikuler, kokrikuler dan ekstrakurikuler. Ada lima karakter yang menjadi fokus dalam penguatan pendidikan karakter di sekolah yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Jadi pendidikan karakter berhubungan erat dengan psikis individu, karena melalui pendidikan karakter dapat diajarkan pandangan tentang nilai-nilai kehidupan seperti kejujuran, kepedulian, tanggung jawab dan kerjasama”.
Senada juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Undiksha, Drs. Ketut Pudjawan, M.Pd. bahwa penyelenggaraan kegiatan Workshop Penguatan Pendidikan Karakter di lingkungan Sekolah Lab Undiksha merupakan suatu langkah srategis dalam penguatan karakter civitas Sekolah Lab Undiksha. Seperti fenomena sosial yang terjadi di masyarakat yang bisa kita amati bersama, sering terjadi kasus tertentu pada generasi muda yang tidak kita harapkan seperti tawuran, balapan liar, terbentuknya geng tertentu yang membuat resah masyarakat. Terkait kasus tersebut ada 3 hal penting dalam pendidikan bagi generasi muda yaitu, visi dalam memandang masa depan, bidang kompetensi yang dimiliki, serta karakter. Selain itu pendidikan karakter harus berpijak pada nilai-nilai seperti olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah karsa. Dengan demikian diharapkan generasi muda tidak saja menjadi output yang cerdas secara intelektual, tetapi generasi muda yang cerdas secara spiritual, sosial, maupun cerdas emosional.
Narasumber Workshop, Dr. I Wayan Kertih, M.Pd. menyampaikan Dalam konteks pelaksanaan program penguatan pendidikan karakter di sekolah, idealnya harus mampu melahirkan generasi muda yang beriman, bertakwa dan menguasai ilmu pengetahuan. Pengembangan pendidikan karakter di sekolah harus diintegrasikan dengan pembelajaran di kelas, budaya sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan keseharian di rumah. Pendidikan penguatan karakter harus tegas terlihat/tercermin dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutnya. Dalam perencanaan harus tegas dan jelas tertuang secara eksplisit di tujuan pembelajaran, proses pembelajaran dan assesemen/penilaian pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil belajar pendidikan karakter didasarkan pada indikator yang telah dirancang. Diharapkan di akhir kegiatan workshop ini seluruh peserta dapat menyusun RPP berbasis pendidikan karakter.
Pengembangan pendidikan karakter di Sekolah Lab. Khususnya, akan lebih baik apabila disesuaikan dengan visi misi sekolah dan kearifan lokal di Bali yaitu ajaran Tri Hita Karana, Tri Kaya Parisudha, Tatwam Asi, dan lainnya. Untuk mencapai hal ini, yang dapat dilakukan antara lain integrasi pendidikan karakter dalam kurikulum dan pembelajaran, penciptaan iklim pendidikan berkarakter, serta melalui unit pusat pembinaan karakter, misalnya program buku saku dan bimbingan konseling.
Mari bersama-sama membangun pembiasaan pendidikan karakter mulai dari hal-hal kecil yang bermuara pada sesuatu yang lebih besar sehingga terciptanya Sekolah Lab Undiksha yang berkarakter CERIA (Cerdas, Berintegritas, dan Adaptif) dapat semakin kuat terwujud. Salam Ceria
No comments:
Post a Comment